Halaman

Senin, 21 Mei 2012

Tips Atasi dan Cegah Gumoh


    Gumoh adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan ketika beberapa saat setelah minum susu.

Tips Atasi Gumoh
            Meski wajar, gumoh tetap harus ditangani secara tepat agar bayi terhindar dari resiko tersedak atau cairan gumoh masuk ke paru-paru, lalu menyebabkan gangguan kesehatan seperti radang paru. Berikut tip mengatasi gumoh:
  • Ketika bayi gumoh miringkan atau tenkurapkan bayi supaya gumoh cepat keluar. Jangan langsung mengankatnya karena gumoh bisa turun lagi.
  • Tuntaskan gumoh, biarkan keluar hingga habis. Jika tetelan kembali akan membuat bayi merasa tidak nyaman
  • Bila gumoh keluar dari hidung, jangan panik, biarkan saja. Mungkin volume gumoh cukup banyak, sehingga selain dari mulut, keluar juga lewat hidung, keduannya berhubungan dengan saluran kerongkongan. Jangan menutup hidungnya karena dikhawatirkan gumoh bisa mengalir ke paru-paru.
  • Usai gumoh, segera bersihkan mulut, wajah, dan leher yang terkena gumoh dengan waslap basah, lalu ganti pakaian si kecil.


Kiat Cegah Gumoh
       Selain mengatasi, kita juga bisa mencegah atau setidaknya mengurangi frekuensi gumoh dengan beberapa tindakan di bawah ini:

1. Atur tepat posisi minum dan makan
    Hindari posisi berbaring datar saat minum ASI. Posisikan tubuh bayi dengan kepala lebih tinggi dibanding tubuh bagian bawah, sudutnya sekitar 45 derajat. Dengan begitu ASI bisa langsung “mengendap” di dasar lambung. Setidaknya jaga posisi ini sekitar 15 - 30 menit hingga setelah makan. Jika sudah diberikan MPASI, sebaiknya lakukan dengan posisi tegak dan jangan langsung ajak bayi beraktifitas yang berlebihan seusai makan.

2. Jangan kebanyakan
   Pemberian ASI/MPASI harus sesuai kebutuhan, jangan sampai berlebihan, karena bisa memicu gumoh. Lebih baik berikan ASI/MPASI sedikit sedikit tapi sering.

3. Sendawakan bayi
    Terutama jika bayi minum susu dengan menggunakan botol dan dot, karena bisa saja udara ikut masuk ke dalam lambung yang dapat memicu terjadinya gumoh. Cara menyedawakannya, gendong bayi di dada menghadap ke belakang tubuh kita. Lalu tepuk-tepuk bagian belakang tubuhnya secara berlahan.

4. Priksa ukuran lubang dot
    Ukuran lubang dot yang terlalu besar dapat membuat bayi tersedak, sementara bila terlalu kecil dapat membuat udara lebih banyak masuk ke dalam perut karena susu tidak dapat keluar dengan maksimal.

5. Perhatikan posisi tidur setelah minum/makan
   Posisi kepala harus lebih tinggi dibandingkan badan dan tubuh bagian bawah, supaya makanan/minuman di lambung tidak balik ke kerongkongan. Atau, posisikan miring ke kiri/ kanan dengan kepala tetap lebih tinggi dari kaki.

6. Susu lebih kental
   Jika bayi sering gumoh dan sudah minum susu formula (di atas 6 bulan), bisa diatasi dengan pemberian susu yang lebih kental dari biasanya. Caranya, campurkan sufor dengan tepung beras sebanyak 5 gr untuk setiap 100 cc susu. Namun, jika hingga sebulan tetap saja gumoh, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Mungkin dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengatasinya.

Sumber: Nakita




Tidak ada komentar:

Posting Komentar