Gumoh adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan
ketika beberapa saat setelah minum susu.
Tips Atasi Gumoh
Meski wajar, gumoh tetap harus ditangani secara tepat agar bayi terhindar dari
resiko tersedak atau cairan gumoh masuk ke paru-paru, lalu menyebabkan gangguan
kesehatan seperti radang paru. Berikut tip mengatasi gumoh:
- Ketika bayi gumoh miringkan atau tenkurapkan bayi supaya gumoh cepat keluar. Jangan langsung mengankatnya karena gumoh bisa turun lagi.
- Tuntaskan gumoh, biarkan keluar hingga habis. Jika tetelan kembali akan membuat bayi merasa tidak nyaman
- Bila gumoh keluar dari hidung, jangan panik, biarkan saja. Mungkin volume gumoh cukup banyak, sehingga selain dari mulut, keluar juga lewat hidung, keduannya berhubungan dengan saluran kerongkongan. Jangan menutup hidungnya karena dikhawatirkan gumoh bisa mengalir ke paru-paru.
- Usai gumoh, segera bersihkan mulut, wajah, dan leher yang terkena gumoh dengan waslap basah, lalu ganti pakaian si kecil.
Kiat Cegah Gumoh
Selain mengatasi, kita juga bisa
mencegah atau setidaknya mengurangi frekuensi gumoh dengan beberapa tindakan di bawah ini:
1. Atur tepat posisi minum dan makan
Hindari posisi berbaring datar saat
minum ASI. Posisikan tubuh bayi dengan kepala lebih tinggi dibanding tubuh
bagian bawah, sudutnya sekitar 45 derajat. Dengan begitu ASI bisa langsung
“mengendap” di dasar lambung. Setidaknya jaga posisi ini sekitar 15 - 30 menit
hingga setelah makan. Jika sudah diberikan MPASI, sebaiknya lakukan dengan
posisi tegak dan jangan langsung ajak bayi beraktifitas yang berlebihan seusai
makan.
2. Jangan kebanyakan
Pemberian ASI/MPASI harus sesuai
kebutuhan, jangan sampai berlebihan, karena bisa memicu gumoh. Lebih baik berikan ASI/MPASI sedikit sedikit tapi sering.
3. Sendawakan bayi
Terutama jika bayi minum susu
dengan menggunakan botol dan dot, karena bisa saja udara ikut masuk ke dalam
lambung yang dapat memicu terjadinya gumoh.
Cara menyedawakannya, gendong bayi di dada menghadap ke belakang tubuh kita.
Lalu tepuk-tepuk bagian belakang tubuhnya secara berlahan.
4. Priksa ukuran lubang dot
Ukuran lubang dot yang terlalu
besar dapat membuat bayi tersedak, sementara bila terlalu kecil dapat membuat
udara lebih banyak masuk ke dalam perut karena susu tidak dapat keluar dengan
maksimal.
5. Perhatikan posisi tidur setelah
minum/makan
Posisi kepala harus lebih tinggi
dibandingkan badan dan tubuh bagian bawah, supaya makanan/minuman di lambung
tidak balik ke kerongkongan. Atau, posisikan miring ke kiri/ kanan dengan
kepala tetap lebih tinggi dari kaki.
6. Susu lebih kental
Jika bayi sering gumoh dan sudah minum susu formula (di
atas 6 bulan), bisa diatasi dengan pemberian susu yang lebih kental dari biasanya.
Caranya, campurkan sufor dengan tepung beras sebanyak 5 gr untuk setiap 100 cc
susu. Namun, jika hingga sebulan tetap saja gumoh,
sebaiknya konsultasikan ke dokter. Mungkin dokter akan memberikan obat-obatan
untuk mengatasinya.
Sumber: Nakita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar